Kenapa Orang Bodoh tapi Kaya lebih Dihormati Di Masyarakat? |
Syahadat.id - Fenomena di masyarakat sangat beragam. Ada sebagian yang dihormati karena ilmunya, ada juga karena hartanya atau jabatan yang sedang diembannya.
Sayangnya masyarakat kurang bijak menyikapi fenomena tersebut terutama saat ada orang bodoh tapi kaya lebih dihormati, ucapannya didengarkan walaupun itu kebohongan.
Ucapan orang alim yang miskin dianggap angin lalu tak ada efeknya. Sedangkan kentut orang bodoh yang kaya malah didengarkan oleh orang.
Baca juga:
Kriteria Teman Iblis (2): Orang Kaya Yang Sombong
Orientasi seperti ini perlu dikritisi supaya tak terjadi kesenjangan di masyarakat dan merubah tatanan kehidupan. Kenapa demikian dianggap penting?
Kalau saja ukurannya materi bukan mengedepankan asas kebenaran maka akan meruntuhkan sendi dan norma yang ada.
Nasehat Ali bin Abi Thalib tentang Orang Orang Bodoh tapi Kaya
Ali bin Abi Thalib salah satu sahabat dan juga menantu Nabi yang pernah memberikan gambaran fenomena orang kaya tapi tak banyak ilmu pengetahuan akan lebih dihargai di masyarakat.
Kenapa Orang Bodoh tapi Kaya lebih Dihormati Di Masyarakat? |
يُغَطّي عُيوبَ المَرءِ كَثرَةُ مالِهِ
يُصَدَّقُ فيما قالَ وَهوَ كَذوبُ
Artinya: Kesalahan seseorang akan tertutupi oleh banyaknya uang yang dimilikinya. Apa yang dikatakan dianggap benar padahal bohong.
Lebih lanjut, Ali bin Abi Thalib menegaskan
وَيُرزي بِعقلِ المَرءِ قِلَّةُ مالِهِ
يُحَمِّقُهُ الأَقوامُ وَهوَ لَبيبُ
Artinya: Pikiran seseorang sedih karena kekurangan uang dan dia dipandang rendah oleh orang-orang padahal dirinya termasuk orang yang cerdas.
Memang ujian kehidupan manusia berbeda-beda. Banyak orang alim diuji masalah materi. Sebaliknya banyak orang tidak pintar namun diberikan harta yang melimpah.
Hal ini sesuai pernyataan imam Syafi'i
وَمِنَ الدَليلِ عَلى القَضاءِ وَحُكمِهِ
بُؤسُ اللَبيبِ وَطيبُ عَيشِ الأَحمَقِ
Artinya: Ini adalah bukti keputusan (Qadha) dan keputusan-Nya menjadikan orang yang cerdas namun hidupnya sengsara juga orang bodoh tapi kehidupannya sangat nikmat.
Harta bukan segalanya, tanpanya seseorang bisa menghalalkan segala cara walau melanggar norma maupun etika bertetangga dan bermasyarakat.
Banyak kasus-kasus yang terjadi saat ini misalnya orang berani merampok, membunuh demi mencukupi kebutuhan atau demi membayar hutang yang melilitnya.
Materi memang bisa menggelapkan mata bahkan banyak orang alim awalnya idealis konsisten dengan ilmunya berubah menjadi seseorang yang pragmatis demi menghadapi kehidupan yang sangat dilematis.
Cara terpenting menghadapi fenomena seperti ini adalah orang alim harus berusaha, bekerja mencukupi kebutuhannya sendiri sehingga tak menjadi orang yang berpaku tangan atau berharap pemberian orang lain.
Begitu juga orang yang tak pintar perlunya menambah wawasan, ilmu pengetahuan supaya lebih berkesan dan membuat berita kebohongan. (Mas)