Tafsir Surat Al Baqarah ayat 247 tentang Tujuan Pendidikan |
SYAHADAT.ID - Manusia terlahir ke dunia ini dalam keadaan tak mengerti apapun. Namun seiring perubahan waktu, Allah memberikan perkembangan pada diri manusia sehingga mampu menggunakan anggota badannya untuk belajar merespon sekelilingnya.
Proses pembelajaran bagi kehidupan manusia cukup panjang dan berkelanjutan sehingga ia mampu memahami pengetahuan secara baik dan memecahkan permasalahan dengan bijaksana.
Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik dibutuhkan beberapa komponen di antaranya mampu menggunakan akal sehat untuk berpikir sehingga mudah berkembang.
BACA JUGA:
Tafsir Surat Yunus: 12 tentang Karakter Manusia Menghadapi Ujian
Di samping itu, peranan dzikir (ingat Allah) sangat penting sebagai perwujudan bahwa segala pengetahuan merupakan anugerah dari-Nya sehingga dalam belajar dan mengajar diperintahkan untuk memulai dengan menyebut nama-Nya.
Dalam Al Qur’an ada kisah berkaitan dengan raja Thalut yang awalnya diremehkan orang sekelilingnya dikarenakan tak memiliki kekayaan apalagi nasabnya bukan keturunan raja atau keturunan orang mulia.
Surat Al Baqarah ayat 247 beserta Artinya
Hal ini diabadikan Surat Al Baqarah ayat 247 yang berbunyi:
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (247)
Artinya: Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah 247)
Asbabun nuzul surat al baqarah ayat 247
Imam Arrazi dalam tafsirnya mengutip para mufassir yang menjelaskan bahwa ayat ini turun berkaitan ketidakpuasan orang-orang Israil saat Thalut diangkat menjadi seorang raja.
Mereka berargumen bahwa yang pantas menjadi raja adalah keturunan raja atau seseorang yang memiliki kejelasan nasab leluhurnya terutama dari keturunan lawai bin Ya’kub yang menurunkan keturunan seorang Nabi yaitu Musa dan Harun atau dari keturunan Yahudza yang kelak keturunannya menjadi seorang raja dan rasul yaitu Nabi Dawud dan Sulaiman.
Sedangkan Thalut merupakan keturunan dari Bunyamin bin Ya’kub. Hal ini menjadi pemicu tak mau mengakui Thalut sebagai seorang raja. Di samping itu, Thalut memang termasuk orang yang fakir tak memiliki harta yang banyak.
Isi kandungan surat al Baqarah ayat 247
Kandungan dalam surat al baqarah ayat 247 berisi tentang pentingnya peranan pendidikan bagi kehidupan terutama sebelum menjadi tokoh masyarakat harus mengetahui dan menguasai ilmu sebagai bekal masa depan.
Ayat ini memberikan gambaran bahwa ketika hidup di masyarakat pasti ada orang yang dengki dan suka meremehkan orang yang kurang secara materi padahal orang tersebut sangat berkompeten dalam bidangnya.
Allah menganugerahkan kedudukan kepada siapa pun yang ia kehendaki walau banyak orang yang tak menerimanya. hal ini sebagai hak prerogatif Allah dalam memilih, menentukan siapa yang ia sukai agar manusia tak sombong dengan leluhur, jabatan dan kedudukan yang dimiliki.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag