Foto: Pesantren Tarbiyatul Falah Assyarifah, Jonggol
Syahadat.id - Setiap pesantren yang ada di Indonesia memiliki keistimewaan masing-masing, ada yang menonjol di bidang kajian fiqih, tasawuf maupun ilmu alatnya.
Di samping itu, tokoh ulama', Kyai, ustadznya memiliki kehebatan tersendiri mulai ada yang jago retorika, ceramah, ada yang pakar kitab ataupun karya tulisnya.
baca juga:
Santri Kepepet (vol.2) Kepergok Bu Nyai dalam Mimpi
Di antara guru-guru KH. Syarif Hidayatullah adalah
KH. Mukhtar Royani bin KH. Mamak Royani, Bogor
KH. Abdullah Pasir Muncang, Bogor
KH. Mamak Ujang, Bogor
KH. Mamak Armin, Banten
KH. Mamak Senja, Banten
KH. Aang Syadzili, Sukabumi
KH. Ahmad Zaini Dahlan, Bogor
Sedangkan guru-guru Nyai Hajjah Ipung Latifah di antaranya:
KH. Mamak Masturi, Sukabumi
KH. Afandi, Sukabumi
dll.
Ust. Ade Husni Sabaruddin salah satu pengasuh pesantren yang juga menantu KH. Syarif Hidayatullah menceritakan banyak hal yang menginspirasi terkait pesantren Tarbiyatul Falah Assyarifah mulai perkembangan santri dan lika liku seputar lingkungan pesantren.
Kitab Syaraful Lathaifiyah
Salah satu kitab karya ajengan di daerah Jonggol yang berisi kumpulan dzikir, sholawat serta doa adalah kitab yang berjudul Syaraful Lathaifiyah.
Kitab ini ditulis oleh Ustadz Mickel Hafidz merupakan kumpulan doa yang dari mertua beliau yang bernama KH. Syarif Hidayatullah bin Kyai Sumanta dan Nyai Hajjah Ipung Latifah binti KH. Muhammad Thohir sebagai pendiri pesantren Tarbiyatul Falah As Syarifah, Jonggol, Jawa Barat.
baca juga:
Saat Santri Bertanya Kepada Kyai tentang Cara mendapatkan ilmu
Dalam penulisan kitab ini terbagi pada beberapa bagian mulai muqaddimah, bagian pertama seputar dzikir, bagian kedua tentang sholawat dan bagian ketiga tentang doa-doa.
Kitab Syaraful Lathaifiyah
Dalam muqaddimah kitab ini dijelaskan penamaan kitab ini Syaraful Lathaifiyah diambil
dari nama pendiri pesantren Tarbiyatul Falah yaitu KH. Syarif Hidayatullah dan Nyai Hajjah Ipung Latifah.
Foto: sampul Kitab Syaraful Lathaifiyah
Pada bagian pertama membahas seputar dzikir setelah sholat, tawasul, Ratib Al Attas, Ratib Al Haddad dan lainya.
Pada bagian kedua mengupas seputar sholawat seperti sholawat ywng dibaca pada malam jum'at, Tarhim sebelum sholat Maghrib dan Shubuh.
Sedangkan pada bagian ketiga berisi kumpulan doa setelah wudhu, mandi, doa sholat maupun doa lain.
Di samping itu pada bagian ini ada doa khusus setelah belajar dan membaca Al Qur'an maupun doa sholat-sholat sunnah.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag