Arti Mimpi Kiamat Menurut Islam
Syahadat.id - Kiamat pertanda sebagai kehancuran alam semesta yang ditakuti oleh semua makhluk ciptaan-Nya terutama manusia.
Salah satu rukun iman yang wajib diimani adalah beriman kepada hari akhir atau hari kiamat.
baca juga:
Apa Arti Mimpi tentang Hamil?Ini Penjelasannya
Tujuannya agar manusia bersiap mempertanggung jawabkan perbuatan yang pernah ia lakukakan saat di dunia ini.
Lantas jika seseorang bermimpi kiamat akan datang, apa arti mimpi jadi kiamat?
Mimpi Kiamat Artinya
Imam Abu Bakar Al Ahsa'i dalam kitab Jami' Tafasir Al Ahlam menjelaskan sebagai berikut:
ﻣﻦ ﺭﺃﻯ ﺃﻥ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻗﺪ ﻗﺎﻣﺖ ﺣﺼﻞ ﻟﻪ اﻟﻔﻮﺯ ﻭاﻟﻨﺠﺎﺓ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﺼﻼﺡ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﻔﺴﺎﺩ ﻓﻬﻮ ﺗﺤﺬﻳﺮ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺫﻟﻚ
Orang yang bermimpi bahwasanya hari kiamat akan datang maka maksudnya ia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan jika memang orang tersebut ahli kebaikan.
baca juga:
Mimpi Berhubungan Badan menurut Islam terutama dengan orang yang tidak dikenal
Sebaliknya bila dirinya pembuat kerusakan maka pertanda sebagai peringatan dari akibat yang ia perbuat.
Lebih lanjut, ia mengupas
ﻭﻣﻦ ﺭﺁﻫﺎ ﻗﺪ ﻗﺎﻣﺖ ﺑﻤﻜﺎﻥ ﻓﺈﻥ اﻟﻌﺪﻝ ﻳﺒﺴﻂ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻜﺎﻥ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺃﻫﻠﻪ ﻇﺎﻟﻤﻴﻦ اﻧﺘﻘﻢ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﻇﺎﻟﻤﻴﻦ ﻧﺼﺮﻭا ﻭﻇﻔﺮﻭا ﻭﻣﻦ ﺭﺁﻫﺎ ﻗﺎﻣﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻓﻘﺪ ﻗﺮﺏ ﺃﺟﻠﻪ
Barang siapa mimpi kiamat telah datang di sebuah tempat maka pertanda keadilan akan merata di tempat itu.
Jika penduduknya suka berbuat zalim maka ia akan mendapatkan siksaan. Sebaliknya bila penduduknya tak melakukan kezaliman maka akan mendapatkan pertolongan dan kemengan
Begitu pula, saat seseorang bermimpi kiamat datang hanya untuk dirinya pertanda sudah delat ajanya.
Mimpi kiamat menurut Imam Abdul Ghani Annablusi
Hal senada juga diungkap oleh Imam Abdul Ghany An Nablusi dalam kitab Ta'thirul Anam fi Ta'birul Manam memaparkan
- (ﻗﻴﺎﻣﺔ) ﻫﻲ ﻓﻲ اﻟﻤﻨﺎﻡ ﻧﺬﻳﺮ ﻭﺗﺤﺬﻳﺮ ﻟﻤﻦ ﺭﺁﻫﺎ ﻣﻦ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻫﻢ ﺑﻬﺎ ﻭاﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻋﺪﻝ ﻭﺇﻧﺼﺎﻑ اﻟﻤﻈﻠﻮﻡ ﻣﻦ اﻟﻈﺎﻟﻢ.
Mimpi kiamat berarti peringatan bagi orang yang berbuat maksiat yang ia lakukan.
Di samping itu, kiamat berarti keadilan maupun orang yang terzalimi memaafkan kepada orang yang telah mendzaliminya.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag