Ini Keistimewaan para Pemudik yang Jarang Diketahui
Syahadat.id - Akhir bulan Ramadhan banyak orang yang siap mudik atau bepergian pulang ke kampung halaman yang sudah menjadi tradisi tahunan di negara kita.
Para pemudik ada yang sudah membeli tiket jauh-jauh hari, begitu juga ada yang mengendarai motor maupun mobil pribadi, demi bersilaturahmi kepada orang tua dan sanak famili.
Ternyata para pemudik masuk kategori musafir jika sudah mencapai batas yang telah ditentukan, dan ia akan mendapatkan banyak keistimewaan
baca juga:
Tafsir Surat Ali Imran 133-136: Kriteria orang yang Bertakwa
Namun dengan catatan perjalanannya ini tidak bertujuan untuk hal yang berbau kemaksiatan, seperti pulang kampung untuk menghabiskan uang dengan membeli minuman yang memabukkan bersama-sama dengan teman lama.
Keistimewaan para Pemudik
Salah satu keistimewaan para pemudik seperti dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi yaitu doanya selalu dikabulkan oleh Allah, Seperti dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Imam Turmudzi yang berbunyi:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ: ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﺛﻼﺙ ﺩﻋﻮاﺕ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺎﺕ ﻻ ﺷﻚ ﻓﻴﻬﻦ: ﺩﻋﻮﺓ اﻟﻤﻈﻠﻮﻡ، ﻭﺩﻋﻮﺓ اﻟﻤﺴﺎﻓﺮ، ﻭﺩﻋﻮﺓ اﻟﻮاﻟﺪ ﻋﻠﻰ ﻭﻟﺪﻩ " ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ ﻭاﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ: ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ.
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah berkata: Nabi bersabda: Ada tiga kategori doa yang pasti dikabulkan oleh Allah, yaitu: pertama, Doa orang teraniaya, kedua, doa orang musafir atau para pemudik, ketiga, doa orang tua kepada anaknya. (HR Abu Dawud, dan Imam Turmudzi).
Penjelasan Hadist
Dari penjelasan diatas para pemudik seharusnya sebelum berangkat untuk selalu berdoa terlebih dahulu agar selama diperjalanan diberikan kelancaran, dan selamat sampai tujuan, tak ada masalah selama perjalanan.
baca juga:
Tafsir Surat Ali Imran 159: Anjuran Santun dalam Pergaulan
Sayangnya keistimewaan ini jarang orang yang mengetahuinya, sehingga ia tak berdoa untuk kebaikan dirinya maupun orang lain, baik urusan dunia maupun akhirat.
Maka dari itu persiapkan diri untuk selalu ingat kepada Allah dimana saja, serta tak lupa diri dengan euforia mendekati lebaran.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag