Syahadat.id - Ulama-ulama yang terlahir di Nusantara banyak memberikan kontribusi dan inspirasi untuk generasi setelahnya terutama dalam berkarya dalam berbagai bidang keislaman mulai tafsir, fikih, usul fikih, Tasawuf dan lainnya.
Salah satunya adalah ulama besar dari Sulawesi terutama daerah Buton yaitu Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin, Buton.
Ia merupakan salah satu sultan yang dikenal alim dan produktif dalam berkarya. Ia lahir pada abad 18 dan diangkat menjadi sultan pada tahun1824 M pada umur 40 tahun.
baca juga:
Telaah Kumpulan Karya Ulama Nusantara (1)
Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin, Buton menjadi sultan selama 27 tahun mulai dari 1824-1851.
Kitab Kasyful Hijab fi Muraqabatil Wahhab karya Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin, Buton
Kitab Kasyful Hijab fi Muraqabatil Wahhab karya Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin, Buton ini berawal dari permintaan dari Sayyid Muhammad bin Ahmad As Shofi untuk menulis seputar masalah Muraqabah dan cara melaksanakan serta fungsinya dalam kehidupan nyata.
Lantas, ia menulis berdasarkan apa yang ia dapatkan dari guru beliau yang bernama Syeh Muhammad bin Syis Sunbulul Makki.
Dalam fasal pertama, Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin menjelaskan definisi dari istilah Muraqabah yaitu menjaga akidah atau keyakinan bahwa Allah selalu mengawasi seorang hamba secara lahir batin tak terlepas waktu dan tempat.
baca juga:
Telaah Kumpulan Karya Ulama Nusantara (2)
Hal ini berdasarkan dalil dari Al Qur'an dan hadis Nabi Muhammad yaitu ayat yang berbunyi
وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيبًا
Artinya: Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (QS. Al Ahzab: 52)
dan juga hadis yang berkaitan dengan konsep ihsan.
الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Artinya: Konsep ihsan yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tak mampu melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu.
Manfaat Muraqabah
Syeh Muhammad Idrus Qoimuddin menjelaskan dalam fasal ketiga menjelaskan manfaaf manfaat Muraqabah di antaranya:
Pertama. Menjadi penyemangat dalam beribadah kepada Allah
Kedua. Dimudahkan terbuka (futuh) ilmu.
Ketiga. Mendapatkan keinginan atau hajat dunia dan akhirat.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag