 |
| Ust. Moh Afif Sholeh menyampaikan khubah di Masjid Darussalam Perum Puri Pamulang |
Syahadat.id - Bulan Rajab termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah (Asyhurul Hurum) selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Dalam bulan tersebut ada peristiwa penting dalam sejarah islam yaitu Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam dari masjidil Haram menuju masjid Al Aqsa Palestina, kemudian naik ke Sidratil Muntaha.
Setelah selesai isra' dan mi'raj nabi Muhammad dan umatnya mendapatkan amanat untuk dilakukan yaitu shalat lima waktu.
Tujuan Utama Shalat
Ustadz Moh Afif Sholeh saat Khutbah Jum'at di Masjid Darussalam perum Puri Pamulang menyampaikan beberapa poin penting terkait tujuan utama disyariatkan ibadah shalat yaitu:
Baca juga:
5 Keistimewaan Shalat Berjama’ah
Pertama. Shalat sebagai sarana mengingat kepada Allah (dzikir). Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي (14)
Artinya: dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha: 14).
Kedua. Sebagai sarana dalam mencegah dari segala keburukan, kejahatan. Hal ini sesuai Ayat
إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهى عَنِ الْفَحْشاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya:”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”
Imam Ar-Razi dalam Mafatihul Ghaib menjelaskan peranan shalat sangat penting bagi kehidupan terutama dalam meredam diri supaya tak terlena urusan dunia.
Manfaat Sholat bagi Kehidupan
Shalat mengajarkan banyak dimensi kehidupan baik berkaitan ibadah bahkan hubungan muamalah dengan sesama umat manusia.
Dalam ibadah shalat diawali dengan takbiratul ihram sebagai bentuk pengakuan bahwa Allah Maha Besar, Maha segala-galanya. Sedangkan manusia sebagai makhluk yang lemah tak punya daya apapun.
Di samping itu, shalat ditutup dengan salam memberikan pandangan bahwa umat islam setelah melakukan shalat hendaknya mampu memberikan rasa nyaman, keselamatan bagi orang lain.
Dari sini, shalat sangat penting bagi kehidupan seorang muslim sebagai tiang agama dan kelak sebagai ibadah yang akan diminta pertanggungjawaban lebih dahulu dibandingkan ibadah yang lain. (mas)