Anak Kucing vs Anak Singa |
Syahadat.id - Dunia sudah mulai terbalik, fenomena akhir-akhir ini banyak memberikan inspirasi dan nasehat kehidupan bagi manusia.
Di antaranya: banyak anak anak raja yang ingin menjadi rakyat jelata, begitu juga sebaliknya anak orang biasa yang mempunyai ambisi menjadi raja.
Begitu juga banyak anak pejabat yang tak ingin mendapatkan jabatan seperti orang tuanya malah memilih menjadi pengusaha.
Di samping itu, banyak orang tua yang alim namun keturunannya tak ada yang meneruskan kealiman dan kebaikan akhlaknya.
Baca:
Tips Penting Agar Kita Gemar Membaca
Yang lebih lucu lagi, berapa banyak anak singa yang berubah seperti anak kucing atau pun sebaliknya anak kucing mampu berubah menjadi anak singa karena kecerdikan atau lingkungan yang membentuknya.
Sebetulnya ada apa ini?
Kalau dicermati dengan seksama banyak penyebab yang menjadi seseorang tak mau mengikuti jejak orang tuanya diantaranya faktor lingkungan yang membentuk karakter sang anak.
Seekor anak singa yang hidup dengan gerombolan anak kucing akan berubah prilaku dan karakternya bahkan akan mengikuti gaya mereka.
Sebaliknya, seekor anak kucing mampu menggemparkan persilatan singa saat ia mampu menggunakan daya ketangkasan serta kelebihan yang dimiliki serta mampu memanfaatkan situasi dengan baik.
Walau aungannya tak sedahsyat singa, seekor kucing mampu menakut-nakuti mereka saat kucing mengeong di tempat yang menggema sehingga pantulannya terdengar menggelegar.
Hikmah penting yang perlu dipetik
Kalau kita pikir, seekor anak kucing secara fisik memang tubuhnya kecil tapi ketangkasan dan lingkungan yang membentuknya menjadikan dirinya percaya diri.
Baca:
Era Digital, Hati-hati dan Kenali Perangkap Setan Ini
Pelajaran pentingnya adalah manusia walau terlahir dari keluarga biasa, rakyat jelata akan menjadi seorang pemimpin hebat saat dirinya mampu menggunakan kelebihan yang ia miliki.
Di samping itu, kekuatan media mampu merubah segala-galanya. Orang tak berpendidikan akan mengalahkan intelektual dalam hal pemasukan pendapatan atau penggemar (follower).
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag