Sholawat Hijab, Arti dan Khasiatnya
SYAHADAT.ID - Untuk mencapai derajat yang mulia di hadapan Allah dibutuhkan kesungguhan dalam beribadah dan mengikuti aturan-aturan yang telah di diberikan kepadanya sesuai sunnah Nabi Muhammad.
Dari sini dapat dipahami bahwa peranan Nabi Muhammad merupakan sosok idola yang mampu menghantarkan seseorang menjadi dekat kepada Tuhannya.
Sholawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu amalan yang mampu menjadi sarana supaya terkabul hajat seseorang serta dijauhkan dari segala marabahaya.
Baca juga:
Manfaat Shalawat Fatimah Az Zahra, Lirik dan Artinya
Begitu pula, peranan sholawat terutama sholawat Hijab mampu menghindarkan dari segala rekayasa orang-orang yang hendak berbuat kejahatan maupun fitnah yang ditebarkan.
Bacaan Sholawat Hijab dan Artinya
ﺍَﻟﻠﻬُﻢ ﺻَﻞ ﻭَﺳَﻠﻢْ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻴﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤﺪٍ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪٖ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪٖ ﻭَﺳَﻠﻢَ ﺻَﻼَﺓً
ﺗَﻜُﻮْﻥُ ﻟَﻨَﺎ ﻋَﻠٰﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑَﺎﺑًﺎ ﻣَﺸْﻬُﻮْﺩًﺍ ﻭَﻋَﻦْ ﺍَﻋْﺪَﺍﺋِﻪٖ ﺣِﺠَﺎﺑًﺎ ﻣَﺸْﻬُﻮْﺩًﺍ ﻭَﺁﻟِﻪٖ
ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪٖ ﻭَﺳَﻠﻢَ
Allahuma sholi ala sayidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wasallim sholatan takunu lana alallahi baban masyhudan wa an A'da'ihi hijaban masdudan wa ala alihi wasohbihi wasalim
Artinya: Shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Bagi kami kamu akan menjadi pintu yang dapat dikenali melawan Allah dan pintu yang dapat dikenali bagi musuh-musuh-Nya. menemaninya dan menyapanya.
Khasiat Sholawat Hijab
Syekh Yusuf An Nabhani dalam kitab Sa'adatud Daraini menjelaskan bahwa Sholawat Hijab atau dikenal dengan Sholawat al Hajibah ini dikenal dari Syekh Taqiyuddin Al Hambali.
Baca juga:
Shalawat Ulul Azmi, Arti dan Kegunaannya
Keistimewaan Sholawat Hijab atau Hajibah ini bila sering dibaca maka akan mendatangkan banyak manfaat diantaranya membuka pintu rahmat Allah serta orang yang memperbanyak membacanya akan menjadi kekasih-Nya (Waliyullah).
Di samping itu, Sholawat Hijab ini berfungsi untuk melindungi diri dari berbagai serangan musuh yang hendak berbuat kejahatan kepadanya baik secara lahir maupun batin.
Oleh: Moh Afif Sholeh, M.Ag