Nestapa ibu kucing |
"Jangan lah kamu menyakiti hewan, kalau ada hewan yang nyamperin kamu dan kamu tidak membawa makanan atau kamu alergi bulu hewan tersebut, usirlah dengan cara yang baik, jangan kasar".
Syahadat.id - Di suatu tempat yang sudah tidak terawat, banyak sampah–sampah yang menumpuk, sekaligus banyak nya serangga–serangga yang berterbangan.
Tinggalah seekor Ibu Kucing beserta anak anaknya yang masih berumur 2 bulan.
Ibu Kucing itu aslinya mempunya 8 anak kucing, tetapi ke-4 anak kucing tersebut sudah mati karena ada yang Keracunan, ditabrak dan diperlakukan kasar oleh Manusia. Karena dari itulah Ibu kucing tersebut sangat menjaga anak anaknya dan juga menjaga dirinya.
Panggil saja Ibu Kucing tersebut (Luna), Luna adalah Kucing Anggora, Umur Luna kurang lebih 12 tahun. dia dulunya adalah Kucing peliharaan (adopsi), bulunya yang lebat sehat sekarang sudah rontok-rontok, dulu dia sering melakukan perawatan badan, wajah di petshop.
Dulu saat dia sakit langsung dibawa ke klinik khusus hewan–hewan, sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Sangat–sangat bertolak belakang dengan yang sekarang.
Pasti kalian bertanya–tanya kan "Kenapa sekarang Kucing tersebut sudah tidak di adopsi lagi?"
Baca juga:
Jawaban dari pertanyaan tersebut ialah Karena Kucing tersebut pergi bermain keluar rumah dan sangat jauh dari rumah si adopsi-nya, saat Luna ingin pulang karena menurut dia sudah ingin menjelang Sore. tetapi saat di pertengahan jalan Luna lupa jalan pulang ke rumah si adopsinya.
Sementara seseorang dirumah, sebut saja namanya (Lili) sangat khawatir karena Kucingnya belum pulang juga.
Akhirnya Lili pun laporan kepada keluaganya kalau Kucingnya belum juga pulang dan kata Ibunya (Salma) "besok kita akan membuat poster untuk Luna, siapa tahu ada yang melihat Luna. sekarang tidurlah Li" (Lili) "Baiklah mom, terima kasih. Lili pergi tidur dulu yaa". hari besoknya mereka membuat poster dan disebarkan di mana-mana, tetapi masih juga belum ketemu. Akhirnya mereka semua putus asa. Itulah ceritanya (kenapa Luna sekarang menjadi seperti ini).
Kalian pasti bertanya-tanya kan "dimana ayah dari kucing tersebut?", "apa Ayahnya sudah mati?". jawabannya adalah Ayah dari anak-anaknya entah berada dimana bagaikan debu yang tersapu angin hilang begitu saja.
Tetapi Ibu Kucing tidak memperdulikan lagi, yang harus ia pikirkan adalah "Bagaimana cara bertahan hidup mencari makan untuk anak-anaknya dan juga dirinya?" Pertanyaan tersebut selalu berputar dalam pikiran Ibu Kucing tersebut.
Tetapi pikiran tersebut langsung ditepis dari pikiran ibu kucing tersebut, ia harus kuat dan tidak boleh berpikir negatif, ia harus berpikir positif. dan harus berjuang untuk anak–anaknya ia harus kuat, sehat, berani dan menjaga anak–anaknya dengan baik.
Suatu hari Lili sedang Jogging dan ia melihat perkumpulan Kucing dan menghampirinya alangkah terkejutnya ia melihat Kucing kesayangan nya (Luna), yang sudah tidak berdaya.
Akhirnya Lili pun membawa kucing – kucing tersebut ke Klinik terdekat. Sesampainya di Klinik khusus hewan–hewan Lili langsung memanggil dokternya di periksa lah Kucing–kucing tersebut, ternyata Luna dan anak–anaknya hanya kelelahan dan ia juga kelaparan, karena mereka tidak menemukan tempat tinggal dan makanan, setelah di beri obat dan vitamin–vitamin untuk Kucing–kucing tersebut. Lili pun membawa Luna dan anak–anaknya pulang ke rumah.
5 bulan berlalu...
Luna sekarang sudah terawat kembali, anak–anaknya pun sudah besar.
Lili sangat senang karena bisa bertemu lagi dengan Luna, apalagi Luna mempunya anak yang gemas dan lucu–lucu.
Mereka pun hidup bahagia dan damai.
TAMAT.
Penulis: Meta Puspita Sari