Syahadat.id - Hal kecil yang menjadi perhatian Islam adalah anjuran untuk bersiwak setiap saat, lebih-lebih ketika hendak mengerjakan shalat wajib atau Sunnah.
Siwak |
Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa bersiwak ada beberapa keistimewaan, diantaranya:
Pertama, akan membersihkan mulut dari berbagai macam bau tak sedap.
Kedua, menjadi penyebab disayangi atau mendapatkankan keridhan-Nya.
Ketiga, Syaitan membenci orang yang bersiwak, alasannya karena syaitan akan hal-hal yang menjijikkan.
Keempat, menambah pahala shalat. Imam al-Mundziri dalam kitab at-Targib wa at-Tarhib mengutip sebuah Hadits yang berbunyi:
ﻭﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺭﻛﻌﺘﺎﻥ ﺑﺎﻟﺴﻮاﻙ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻐﻴﺮ ﺳﻮاﻙ ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﺃﻳﻀﺎ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ
Artinya:
“diriwayatkan dari Sahabat Jabir RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Shalat dua rakaat dengan diawali bersiwak terlebih dahulu lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa memakai siwak. (HR. Abu Naim, Sanad hadits Hasan).
Baca juga:
Dari penjelasan ini, bersiwak merupakan anjuran Agama, bahkan seumpama tak memberatkan Umat, Nabi akan selalu memerintahkan untuk bersiwak ketika hendak melakukan Shalat, seperti Hadist yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari:
عن ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ: ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ﻟﻮﻻ ﺃﻥ ﺃﺷﻖ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎﺱ ﻷﻣﺮﺗﻬﻢ ﺑاﻟﺴﻮاﻙ ﻣﻊ ﻛﻞ صلاة
Artinya:
diriwayatkan dari Abi Hurairah RA, Bahwasannya Rasulullah bersabda: “Seumpama aku tak memberatkan kepada umatku atau kepada manusia maka akan aku perintahkan untuk bersiwak setiap hendak mengerjakan Shalat. (HR. Al-Bukhari.
Hadist ini sebagai bukti bahwa Nabi tak mau memberatkan umatnya, sehingga sebuah ajaran akan dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing individu, tanpa ada yang rasa terbebani.