Tafsir Surah Ibrahim Ayat 7: Kenapa Manusia Harus Bersyukur? |
Syahadat.id - Salah satu bukti bahwa Allah
mencukupi segala kebutuhan hambanya adalah Dia memberikan berbagai macam
fasilitas yang ada di alam semesta ini untuk kemaslahatan atau kebaikan mereka.
Tergantung manusianya mampu
memahami dan merenungi akan pemberian ini atau tidak dan tugas penting yang
harus ia lakukan adalah mensyukuri nikmat tersebut supaya tak segera hilang
dari dirinya.
Dari sini, Peranan syukur sangat
penting bagi kehidupan manusia supaya nikmat yang ia terima semakin bertambah
dan berkah serta terhindar dari berbagai macam musibah.
Dalam hal ini, ada penjelasan Al
Qur’an yang mengupas keutamaan orang yang bersyukur kehidupannya semakin makmur
serta tak cepat tersungkur. Sebaliknya, orang yang ingkar, keburukannya akan
segera terbongkar dan usahanya bertambah sukar.
Hal ini berdasarkan penjelasan
dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim: 7).
Imam Ar Razi dalam tafsirnya
yang berjudul Mafatihul Ghaib menjelaskan bahwa maksud ayat tersebut
mengisyaratkan bahwa orang yang menyibukkan diri dengan bersyukur atas
nikmat-Nya maka Allah akan menambah nikmat kepadanya.
Kategori Nikmat yang Perlu Dipahami
Lebih lanjut Imam Ar Razi
menambahkan penjelasannya bahwa bertambahnya nikmat terbagi ke dalam beberapa
kategori:
Pertama, nikmat berupa Ruhani
seperti orang yang mensyukuri nikmat akan mengetahui betapa anugerah yang telah
dilimpahkan kepadanya sebagai sarana lebih mengenal penciptanya.
Kedua, nikmat jasmani berupa
kesehatan dan kesempatan yang telah ia rasakan sehingga ia mampu beraktivitas
dan beribadah kepadanya Tuhannya. Ini merupakan nikmat besar yang harus
disyukuri sehingga ia menjadi pribadi yang tak rugi.
baca juga:
Imam Al Qusyairi dalam
risalahnya mengurtip perkataan Imam Abu Ali Ad Daqqaq yang mengupas hakikatnya
syukur yaitu bentuk pengakuan atas nikmat Allah yang didasari sifat rendah hati
di hadapan Tuhannya.
Imam Al Mawardi dalam Kitab
Adabud Dunya menjelaskan bahwa orang yang inkar atas nikmat Tuhan berarti ia
berani menentang kepadanya karena pada hakikatnya Allah dzat yang pemberi
nikmat.
Dari penjelasan diatas, sebagai
seorang muslim sebaiknya berusaha mensyukuri nikmat yang telah ia terima dengan
menggunakan sebaik-baiknya sehingga menambah Keberkahan pada dirinya sendiri
maupun orang lain.
MOH AFIF SHOLEH, M.AG