Era Digital, Hati-hati dan Kenali Perangkap Setan Ini |
Syahadat.id - Setan berjanji akan selalu menggoda, menyesatkan manusia agar tersesat dari jalan kebenaran sehingga ia terjatuh kedalam lubang kehinaan yang berkepanjangan. Berbagai cara ia lakukan mulai yang kaya digoda dengan kekayaannya, yang miskin digoda dengan kemiskinannya. Begitu juga pejabat diuji dengan jabatannya. Orang yang berilmu digoda dengan ilmunya sehingga ia banyak menyesatkan orang lain.
Allah telah mengingatkan kepada manusia agar tak tertipu bisikan-bisikan setan. Hal ini sesuai keterangan dalam surat Yasin: 62 yang berbunyi,
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62
Artinya:” Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?.(QS. Yasin: 62)
Menurut Imam Ar-Razi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa menyesatkan manusia dengan cara memalingkan atau menghalangi dari tujuan. Ia memerintahkan kepada manusia untuk meninggalkan sebagian ibadah kepada Allah dan ibadah kepada yang lain. Bila setan tak mampu, maka ia memerintahkan kepada manusia untuk beribadah kepadanya namun tujuannya untuk hal lain seperti demi jabatan, pangkat atau kedudukan maka syaitan sukses memperdaya manusia.
Ayat ini diakhiri dengan perintah untuk berpikir menggunakan akalnya karena manusia tak akan mampu digoda setan bila ia menggunakan kejernihan berpikir nya sehingga bisikan yang datang dari syaitan tertolak dengan sendirinya. Menurut Ibnu Abbas agar manusia tak tertipu bisikan syaitan maka ia harus mengetahui rekayasa-rekayasa yang hendak dilakukannya sehingga ia menjadi aman.
Ini Cara Mengalahkan Setan Di Era Digital
Di era digital seperti saat ini dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam memilih, memilah informasi yang diterima dengan cara bertabayun dan menggali ke sumber aslinya. Jika ini tidak dilakukan maka ia akan terpengaruh berita kebohongan atau hoax yang menyesatkan dirinya sendiri.
Hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang adalah selalu waspada dan tak mudah memberikan komentar yang tak pantas dilakukan. Anjuran ini bertujuan agar Setan tak mudah menguasai dirinya karena tak ada cara untuk mengalahkannya kecuali dengan diam tak mudah menanggapi atau merespon hal yang belum jelas kebenarannya.
Hal ini sesuai penjelasan Abu Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin yang menyatakan bahwa seorang muslim seharusnya menjaga lisannya supaya terhindar dari rayuan setan dan Allah akan menutupi segala kekurangannya.
Keselamatan seseorang tergantung kemampuannya dalam menjaga lisan dan perbuatannya sehingga tak menyakiti orang lain. Setan selalu menggoda dan menjerumuskan manusia dengan berbagai cara terutama dengan bisikan agar berujar permusuhan lewat statement atau komentar di media sosial untuk menjatuhkan harga diri orang lain.
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa saat manusia lengah, lupa kepada Tuhannya maka setan berusaha untuk selalu menggoda agar tersesat jalannya. Dari sini, dalam berinteraksi di media sosial harus mengetahui kode etik sehingga ia selamat dan mendapatkan banyak manfaat.
Oleh: Moh Afif Sholeh, Alumnus Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta