Bahaya Dengki bagi Kehidupan Bermasyarakat
Syahadat.id - Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna, lengkap dengan fasilitas yang telah diberikan, mulai kelengkapan jasmani maupun ruhani, begitu juga masalah Rizki, Allah telah menyiapkannya, semuanya dikembalikan kepada manusia, ia mau berusaha atau hanya berpangku tangan semata.
Namun kenyataannya manusia seringkali mengeluh atau kurang terima terhadap keadaan yang ia rasakan dengan melampiaskan nafsu amarah, atau keinginannya, dengan menempuh segala cara, walau dengan cara yang tak halal, ia bergembira disaat orang lain sengsara, prilakunya seperti orang kesetanan bila tetangganya mendapat kenikmatan, hatinya panas ketika saudaranya membeli kulkas, bahkan sakit hati tatkala sahabatnya membeli mobil Honda City.
Gambaran diatas merupakan penyebab orang berbuat dengki, iri hati atau hasud agar nikmat orang lain hilang, dan dirinya yang paling menang.
Hal ini, Seperti yang telah dilakukan oleh putra Nabi Adam yang bernama Qobil, ia berani membunuh saudaranya lantaran tidak terima atas keputusan orang tuanya menikahkan saudara kandungnya dengan adiknya yang bernama Habil.
Baca juga:
Sikap iri hati atau dengki berawal dari gejolak batin ketika
dihadapkan dengan realita yang ada, dia merasa ganteng, rupawan, begitu juga
pasangannya juga cantik menawan, tidak sepantasnya ia medapatkan pasangan yang
bukan seleranya. Keangkuhan dalam dirinya ini membawa petaka sampai membuat
orang celaka.
Dalam
kehidupan sehari-hari orang yang dengki sangat dikecam, bahkan dikucilkan dari
kehidupan bermasyarakat, karena selalu membikin warga masyarakat tidak tenang
atas ulahnya, dengan membuat berita kebohongan atau hoax, bahkan sampai berani
memfitnah orang yang dianggap mengganggu kehidupan si pendengki. Imam Mawardi
dalam kitab Adab Addunya wa Addin mengutip perkataan para sastrawan yang
berbunyi:
الناس Øاسد ومØسود ولكل نعمة Øسود.
Artinya: manusia ada 2 kategori yaitu: pertama, orang yang iri hati, kedua, orang yang dihasud, dan setiap kenikmatan pasti ada orang yang iri atau dengki.
Bahkan ada hikmah yang menjelaskan bahwa orang yang dengki tidak akan menjadi pemimpin, karena ia mempunyai ambisi yang menggebu-gebu, tapi dengan cara menjatuhkan orang lain dengan cara yang kurang baik.
Bahkan dalam surat Al Falaq dijelaskan tentang doa agar dijauhkan dan terlindungi dari kejahatan orang yang dengki, karena sangat berbahaya terhadap orang lain, maka solusinya adalah dengan meyakini bahwa segala makhluk Allah mempunyai bagian rizki masing-masing, tak perlu gundah ketika sedang mengalami hambatan atau kegagalan, serta berusaha secara maksimal agar kebutuhanya tercukupi.
Semoga kita terhindar dari kedengkian orang yang dengki. (Moh Afif Sholeh)