Islam Maju saat Umatnya masih mau Membaca |
Syahadat.id - Peradaban sebuah Bangsa menjadi besar dipengaruhi oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan, serta aplikasi yang nyata disegala lini kehidupan. Namun dibalik itu semua ilmu tanpa di arahkan oleh Akhlak atau etika akan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Realita di masyarakat saat ini, banyak orang pintar baik dari kalangan akademisi, maupun ahli agama yang tersangkut masalah Korupsi, Narkoba dan lain sebagainya mencoreng nama baiknya, hal ini senada apa yang dikatakan oleh Albert Einstein: Science without religion is lame, religion without science is blind, artinya ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta. Untuk itu ilmu seharusnya menjadi penuntun kita dalam menghadapi apapun yang akan terjadi menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas menyatakan bahwa: Nabi Sulaiman pernah disuruh memilih antara 3 hal, pertama ilmu, kedua harta kekayaan, ketiga menjadi seorang raja, Nabi Sulaiman lantas memilih ilmu sebagai pilihannya maka Allah memberikan semua kepadanya, hal ini berkat ilmu sebagai modal untuk menggapai kekayaan, maupun jabatan yang ia inginkan. Keistimewaan ilmu diantaranya menjaga bagi yang punya, berbeda dengan harta, kita malah menjadi penjaganya.
Baca juga:
Belajar tidak ada batasan waktu maupun tempat, alasanya adalah untuk merespon masa depan dibutuhkan ketajaman analisa, serta membuka wawasan, membaca realita sehingga kita tidak ketinggalan dengan bangsa lain dalam keilmuan maupun bidang lain.
Era kegemilangan Islam ditandai dengan majunya peradaban dan kestabilan dalam berbagai bidang mulai ekonomi, politik, keamanan sehingga mengalahkan peradaban yang lainnya.
Tentunya, umat Islam saat itu selalu berusaha berinovasi dan mengamalkan perintah Al Qur’an berupa anjuran untuk selalu membaca baik yang tersurat maupun tersirat. Perintah ini bertujuan agar umat Islam menjadi maju dengan membaca.
Sayangnya, tradisi membaca ini sudah mulai ditinggalkan. Banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya faktor perubahan zaman dan perkembangan teknologi serta peran media sosial yang sangat masif.
Masyarakat muslim saat ini banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya. Mereka lebih suka membaca status, komentar orang lain yang kadang berakhir dengan lapor melapor kepada pihak berwajib.
Lebih-lebih anak sekolah atau anak kuliah lebih sibuk menghabiskan waktu untuk bermain game, aktifitasnya lebih banyak di dunia Maya sehingga mereka tak terbiasa hidup di dunia nyata.
Al Qur'an memerintahkan untuk membaca
Akhirnya mereka akan menjadi manusia yang kagetan, tidak siap menerima kenyataan. Mereka pandai berhalusinasi tapi tak mampu mengisi hidupnya dengan berbagai variasi dan kreasi.
Maka dari sini pentingnya minat membaca harus selalu dikembangkan agar tak tertinggal di masa depan sehingga menjadi pribadi yang siap bukan pribadi yang tiarap, menjadi manusia cerdas dan tak suka menindas.